Powered By Blogger

Kamis, 11 Desember 2014

Mari Membaca

Setiap orang pasti memiliki hobby dan kesukaan yang berbeda-beda, namun tentunya tidak termasuk dengan membaca karena membaca itu adalah bukan suatu hobby melainkan suatu keharusan bagi setiap orang. Membaca memang tidak asing lagi, membaca itu sudah sering digeluti setiap orang, mulai dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Semasa kecil setiap orang pasti mengalaminya dimana ayah kita atau ibu kita mengajari kita tentang menge nal huruf, bahkan mengeja kosakata hingga bisa menyambungkan kata itu menjadi sebuah kalimat. Masa-masa itu pastinya rasa ingin tahu tentang kata demi kata semangatnya masih berapi-api hingga kita mampu membaca dengan baik dan lancar. Lantas bagaimana dengan sekarang?apakag semangat itu masih sama dengan masa kanak-kanak dulu?. Jaman kini semakin berkembang, dulu semangat orang membaca sebuah buku komik, novel, buku rohani dan buku-buku perpustakaan masih banyak dijumpai di perpustakaan, bahkan sampai rela merental buku komik, novel agar bisa membaca. Namun kini kita harus bertanya apakah semangat membaca itu masih ada? Atau sudah hilangkah?.

Banyak judul buku-buku karangan seorang penulis terbit, namun pembaca dan penikmatnya kurang, menapa? kemalasan dan minat sudah berkurang. Perkembangan teknologi yang kini tumbuh pesat bukan menjadi alasan berkurangnya membaca buku. Namun banyak orang terlelap disitus facebook, Twitter, dan situs yg lainnya. Difacebook terkadang ada yang mengunduh status menjelekkan orang dan ada yang menulis sebuah motivasi dan curhat, namun curhatan itu tidak menjadi ilmu contohnya hanya sebuah iseng "aku lagi galau", Banyak orang membuat status dimedia sosial yang kurang baik, namun status itu menjadi bumerang baginya, yang akhirnya disekap dijeruji "menyinggung ras".

Jadi agar semuanya baik, mengatur dirilah dalam melakukan segala hal agar apa yang kita lakukan itu tidak menjadi bencana bagi diri kita. Menggunakan media sosial itu baik dan tidak salah, namun ada baiknya jika media itu kita gunakan sebagai sarana penambah ilmu. Dimedia sosial kita juga bisa membaca banyak hal yang kita inginkan, mulai dari berita, cerita novel, dan kejadian dimancanegara sekalipun. Jadi mari ajak adik-adik kita membaca demi mencerdaskan anak bangsa. Membaca itu tak mengenal usia, tua, muda maupun anak-anak, namun kita semuanya harus membaca. Membaca dan menulis itu menyenangkan.

Selasa, 09 Desember 2014

Realita Pendidikan

Realita Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu tolak ukur keberhasilan suatu Negara. Jika Negara tersebut menghasilkan Orang-orang yang berkompeten maka pastinya Negaranya akan cepat maju. Pemimpin yang Berkompeten dihasilkan oleh guru-guru yang berkompeten juga, jika gurunya berkompeten maka muridnyea juga kelak akan lebih berkompeten. Disetiap negara pasti menginginkan pendidikan yang layak, yang merata dan terealisasi tanpa dibedabedakan antara suku dan ras karena sudah berada pada zona kebinekaan. Pendidikan di indonesia boleh dikatakan sudah pantas dikasih jempol karena sudah menghasilkan pakar yang kreatif dan sudah dikenal di mancanegara. Namun lebih miris rasanya jika pendidikan tidak merata. Salah satu masalah pendidikan yang dihadapi indonesia adalah kurangnya pemerataan. Salah satu contoh pendidikan dikota jauh lebih baik dibanding yang didesa, karena sistem yang belum merata. Dan bahkan perhatian yang kurang. Dipapua contohnya, Masih banyak anak-anak papua yang belum sekolah tekhusus dipedalaman. Jadi dari contoh tersebut kita bisa mengartikan pendidikan di negri kita masih butuh banyak perbaikan dan membutuhkan perhatian yang lebih.